Rabu, 29 Juni 2011

Yang manakah diri kita? (Cerita Inspirasi)

Seorang anak mengeluh kepada ayahnya tentang hidup yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan rasanya akan menyerah saja. Ia telah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan lain muncul.
Ayahnya, seorang juru masak tersenyum dan membawa anaknya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air di dalam ketiga panci tersebut mendidih. Pada panci pertama, ia memasukan sebutir telur. Lalu pada panci yang kedua dia memasukan sebutir wortel.Pada panci ketiga ia memasukan beberapa biji kopi. Ia membiarkan masing-masing mendidih. Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak merasa penasaran dan tidak sabar menunggu apa yang dilakukan ayahnya.
Dua puluh menit kemudian sang ayah mematikan semua kompor. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakannya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dari panci yang lain dan meletakannya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkannya pada piring yang sama juga. Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya : ‘Apa yang kau lihat Nak?’ “wortel, telur dan kopi, “ jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anakya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu menjadi sangat lunak. Kemudian sang ayah meminta sang anak memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Kemudian sang ayah meminta anaknya memegang biji kopi dan mencicipi air kopi. Sang anak mengatakan bahwa biji kopi tetap keras, lalu ia tersenyum saat mincicipi aroma air kopi yang sedap itu.

“Apa maksud semua itu ayah?” tanya sang anak. Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih. Tetapi setelah direbus mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda.. sebatang wortel yang semula keras dan kuat, berubah menjadi lunak dan lemah. Sedangkan telur yang semula mudah pecah dan lemah, berubah menjadi keras dan kokoh. Lalu biji kopi berubah sangat unik, setelah direbus, biji itu tetap keras dan malah merubah air rebusannya menjadi penuh aroma kopi.
Maka yang manakah dirimu? Tanya si ayah pada anaknya. “Disaat kesulitan menghadang langkahmu. Perubahan apa yang terjadi pada dirimu?
Apakah menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi



1 komentar:

Bayu mengatakan...

Keren. kita akan tahu jika kita telah direbus dulu. nah, kadang kita tidak memilih utk direbus sehingga kita tak akan pernah tau kita ini siapa dan hendak kemana. Salam Damai dr Jakarta.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More